PEMBANGUNAN EKONOMI
04.43
Pembangunan
Ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan perubahan
ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal teknologi,
pola pikir masyarakat maupun kelembagaan. Dalam melakukan pembanguna, suatu
Negara memerlukan biaya modal untuk pembiayaan pembangunan.
Menurut David N. Hyman
(1993) Pembiayaan pembangunan adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari upaya-upaya pemerintah dalam rangka
membiayai berbagai pengeluaran pemerintah sesuai fungsi yang diembannya terkait
penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat, dimana dalam kegiatan penyediaan
barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah terjadi melalui proses politik
dengan berbagai prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu sesuai
dengan pilihan masyarakat.
Sumber
pembiayaan pembangunan :
A.
Tabungan
Sukarela
Tabungan Sukarela adalah bagian pendapatan
yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak dignakan untuk konsumsi.
Contohnya : Ketika seseorang yang memiliki
pendapatan per kapita lebih tinggi dari pada umumnya yang dengan sukarela
menyisihkan pendapatannya untuk meningkatkan tabungan sukarela.
B.
Tabungan
Pemerintah
Tabungan
pemerintah diperoleh dari sisa penerimaan rutin yang dipakai untuk membiayai
pengeluaran rutin, atau selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Semakin
besar tabungan pemerintah dengan bantuan program dan bantuan proyek yang sama,
jelas semakin besarlah dana yang tersedia untuk pembangunan.
C.
Tabungan
Paksa
Tabungan Paksa atau yang bisa disebut pajak
termasuk dalam pembiayaan pembangunan. Karena
Dengan adanya pajak, mau tidak mau harus mengurangi konsumsi karena
berkurangnya pendapatan akibat pembayaran pajak. Dalam hal pengenaan pajak,
pemerintah memaksa unit-unit ekonomi yang lain seperti rumah tangga dan
perusahaan untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak kepada
pemerintah. Contohnya : pajak langsung dan tidak langsung
D.
Hasil
dari perdagangan Luar Negeri
Pada pembangunan Indonesia yang kita ketahui,
perdagangan Luar Negeri sangat membantu dalam pembiayaan, seperti ekspor.
Ekspor adalah kegiatan perdagangan
yang berupa penjualan barang dari dalam ke luar negeri. Sistem pembayaran,
kualitas dan kuantitas barang, serta syarat-syarat penjualan lainnya telah
disetujui oleh kedua pihak, eksportir dan importir.
Contoh:
Indonesia menjual hasil bumi, seperti kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.
Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas manusia secara bertahap
dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pada prosesnya, pembangunan ini
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam, sumber daya manusia, dan ilmu
pengetahuan dengan menserasikan ketiga komponen tersebut sehingga dapat
berkesinambungan.
Contoh dari
pembangunan berwawasan lingkungan misalnya :
Ø Di Unnes sendiri terdapat salah satu pilar konservasi yaitu Green Architecture (arsitektur hijau).
Ø Penempatan bangunan – bangunan dengan memperhatikan
lingkungan sekitar
Ø Mengolah hasil hutan dengan secukupnya
Ø Membuat tempat pembuangan industry tanpa merusak lingkungan
sekitar, dll.
Beberapa
hal yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam pembangunan berwawasan
lingkungan :
§
Memilah-milah sampah menurut
jenisnya: sampah organik (daun, sisa makanan, dan kertas) dan sampah nonorganik
(plastik, botol, dan kaleng) sehingga dapat didaur ulang.
§
Menanam kembali pohon muda untuk
menggantikan pohon yang telah ditebang.
§
Menggunakan air sehemat mungkin
dengan cara jangan sampai kran air terbuka terus hingga air terbuang percuma.
§
Tidak menggunakan semprotan untuk
minyak wangi dan obat insektisida.
§
Menggunakan saringan udara pada
kendaraan bermotor, pabrik, dan dapur rumah tangga.
§
Menghemat sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui, contohnya menghemat penggunaan minyak bumi dan gas bumi
serta batubara.
RUMUS KOMPONEN
PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
Barang-barang
yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
GDP = C + I + G + (X – M)
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun,
termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara
tersebut yang bePrada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap
luar negeri
GNP = PDB – PPLN + PPDN
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
NNP = GNP –
Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax). Pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah, dll.
NNI = NNP –Depresiasi – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang
benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
PI = NNI – (laba ditahan + pajak
perseorangan + iuran jaminan sosial ) + transfer pagment
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
oleh penerimanya.
DI = PI – Pajak
langsung
PDRB
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unitusaha dalam
suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasaakhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi/usaha di suatu region dalam periode
waktu tertentu. Untuk menghitung angka PDRB
Rumus pendekatan pengeluaran
Y = Ch + Cg + I + X – M
Dimana :
Ch : Konsumsi Rumah tangga
Cg : Konsumsi Pemerintah dan
Pertahanan
I : Investasi
X : Ekspor
M : Impor
Y : PDRB
SUMBER :
0 komentar