Masih Bisakah Teori
Perdagangan Internasional diterapkan dalam Globalisasi dewasa ini?
Setiap
Negara memiliki sumber daya dan factor produksi yang berbeda – beda, baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, Teori Perdagangan
Internasional masih diterapkan hingga kini,karena teori tersebut memiliki
keuntungan masing – masing bagi Negara yang kian memakmurkan masyarakatnya
untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan Negaranya. Teori Keunggulan
Mutlak memberikan keuntungan pada Negara yang dapat memproduksi dengan harga
yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditetapkan di Negara lain. Sedangkan
Teori Komparatif memiliki keuntungan
pada setiap Negara yang memiliki barang paling produktif dan efisien untuk diproduksi. Dengan adanya
teori tersebut, setiap Negara bisa melakukan Perdagangan Internasional sesuai
tujuan yang akan dicapai seperti memperoleh keuntungan antar Negara, memperluas
pasar sehingga meningkatkan efisiensi produksi, memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi Negara sendiri serta
mendorong alih teknologi.
Alasan Dollar menjadi
ukuran standar pembayaran Internasional
Pada jaman dulu
pencetakan uang tidak boleh sembarangan, harus ada cadangan emas. Singkatnya
uang pada saat itu adalah “surat bukti kepemilikan emas”. Dijadikan bahan
kertas karena fisik emas kalau buat transaksi jual beli akan merepotkan.
Pada akhir perang dunia ke-2, negara-negara Eropa
dan dunia mengalami kehancuran ekonomi. Mereka jatuh miskin bahkan tidak
berdaya sekalipun untuk membangun negaranya kembali. Di tengah kondisi seperti
itu, Amerika Serikat yang tidak ikut jatuh miskin memutuskan untuk membantu
negara-negara tersebut dalam bentuk memberikan hutang atau pinjaman. Pinjaman
tersebut dalam bentuk mata uang dolar. Dan sebagai jaminannya, negara-negara
yang mau hutang harus menyerahkan emas kepada Amerika Serikat. Dengan begitu
otomatis Amerika hampir menguasai emas seluruh dunia. Secara praktis, pasti
dong jadilah dolar yang disokong emas dan dolar pula lah yang saat itu
dipercaya sebagai mata uang.
Karena “melayani” seluruh dunia, seiring
perkembangan waktu Amerika harus mencetak uang dolar dalam jumlah banyak dan
mendistribusikannya menyebar ke mancanegar.a Sehingga tanpa disadari ternyata
Amerika sudah mencetak dolar terlalu banyak hingga jumlahnya melebihi cadangan
emas yang ada. Pada saat itulah awal mula dollar menjadi mata uang internasional
yang dipakai seluruh dunia dan berlangsung hingga saat ini.
Dapatkah
Euro menggantikan Dollar?
Salah satu syarat menjadi mata uang internasional adalah dilihat
dari kestabilan Negara nya, baik dari segi ekonomi maupun politik. Hal ini
untuk membangun kepercayaan dari dunia atas mata uang yang akan digunakan untuk
alat pembayaran internasional tersebut. Atas dasar tersebut, euro bisa saja
menggantikan dollar jika syarat tersebut sudah dapat dipenuhi. Dalam fakanya
keberadaan euro yang stabil menjadi alternative cadangan devisa yang selama ini
bergantung pada dollar. Dalam perkembangannya
euro pernah menunjukan peningkatan perannya dalam perdagangan internasiona pada
beberapa tahun lalu. Namun dikarenakan banyak Negara di benua eropa yang
menjadikan euro sebagai mata uang, hal itu menurunkan daya beli euro saat itu. Alasan
euro dapat menggantikan dollar karena jika dalam jangka panjang euro bisa
stabil kembali, maka kedudukannya akan bisa menggantikan dollar.
Tidak stabil bisa terjadi karena perang yang makin menjadi-jadi
atau konflik dalam negeri yang pada akhirnya dapat menyebabkan negara itu jatuh
miskin lalu mata uangnya turun menjadi mata uang terlemah. Padahal menukarkan
mata uang lalu menyimpannya adalah kegiatan jangka panjang, sehingga dibutuhkan
kepercayaan yang besar dari dunia.
Prospek rupiah mendunia
Indonesia merupakan salah satu
mata uang yang melemah akibat inflasi dan telah menjadi bagian dari sejarah.
Sementara itu, masih ada enam negara yang saat ini tengah mengalami kehancuran
nilai mata uangnya. Oleh sebab itu, pada jangka pendek ini rupiah belum
bisa menjadi mata uang internasional atau sebagai standar pembayaran
internasional karena pada masa nya, kondisi Negara dari segi politik dan
ekonomi saat itu dalam masa peperangan yang artinya disini Negara belum stabil
dalam segala hal. Hal itu menjadi alasan mengapa rupiah tidak menjadi mata uang
internasional di masa lalu hingga kini. Namun dalam perkembangan ke depannya
rupiah bisa mendunia seiring perekonomian dan kondisi Negara yang kerap stabil.
Sumber Terkait :